JECO: Journal of Economic Education and Eco-Technopreneurship

Pengaruh Pembelajaran Ecotechnopreneurship Dan Internal Locus Of Control Terhadap Kesiapan Mental Berwirausaha Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Kampus C Universitas Nurul Huda

2024-06-29T02:35:55+00:00

Meskipun banyak literatur yang membahas tentang signifikansi ecotechnopreneurship dan Internal Locus Of Control secara terpisah, masih sedikit penelitian yang menyelidiki pengaruh kolektif kedua faktor ini terhadap kesiapan mental untuk berwirausaha. Penelitian ini bertujuan untuk mengisi kesenjangan informasi ini dengan menyelidiki pengaruh kolektif pembelajaran ecotechnopreneurship dan Internal Locus Of Control terhadap kesiapan mental individu untuk berpartisipasi dalam kewirausahaan. Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif adalah metodologi penelitian yang sejalan dengan ideologi positivis. Metode ini digunakan untuk menyelidiki populasi atau sampel tertentu, dan teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan secara acak. Pengumpulan data memerlukan penggunaan instrumen penelitian, sedangkan analisis data berfokus pada metode kuantitatif dan statistik, yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan sebelumnya. Sebuah kesimpulan telah dicapai. Pembelajaran ecotechnopreneurship termasuk dalam kategori sedang, dengan total skor 19, mewakili 73,1% peserta. Internal Locus Of Control tergolong sedang, dengan total skor 17, mencakup 65,4% peserta. Tingkat kesiapan mental untuk menjadi seorang wirausahawan sebagaimana ditunjukkan oleh hipotesis alternatif (Ha) diperoleh sebesar 0,045 yang berada di bawah taraf signifikansi 0,05. F tabel memiliki nilai sebesar 3,316 dan f hitung memiliki nilai sebesar 3,557. Koefisien korelasi yang dilambangkan dengan R Square memiliki besaran 0,236. Grafik ini menggambarkan adanya korelasi sebesar 23,6% antar variabel. Pelaksanaan pembelajaran ecotechnopreneurship Internal Locus Of Control pada mahasiswa program studi pendidikan ekonomi terbukti komprehensif dan bermanfaat. Hal ini sangat meningkatkan kesiapan mental berwirausaha mahasiswa untuk berwirausaha.

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Video Kreativitas Kerajinan Limbah Tekstil Pada Mata Pelajaran Prakarya Dan Kewirausahaan Kelas XI di SMA Pangudi Luhur Sukaraja

2024-06-29T04:10:19+00:00

masalah yang akan dihadapi saat ini adalah sedikitnya motivasi belajar peserta didik dalam Program pelatihan kerajinan dan kewirausahaan. Program pelatihan kerajinan dan kewirausahaan. menyebabkan minat terhadap sektor kewirausahaan menjadi rendah. Saat motivasi belajar rendah maka proses pembelajaran pun menjadi pasif. Siswa harus aktif dalam belajar.Siswa harus memiliki motivasi akademik yang kuat Untuk mencapai hasil pembelajaran terbaik.Oleh karena itu perlu dilakukan pengembangan materi pembelajaran bidang kerajinan tangan dan kewirausahaan untuk menarik motivasi belajar siswa dalam bentuk video kreatif tentang kerajinan tangan bekas tekstil. Ketahui pendapat ahli tentang kelayakan dan umpan balik dari pendidik dan siswa. R&D dengan model pengembangan 4D digunakan sebagai metode pada penelitian ini. Penelitian ini menggunakan alat pengumpulan data berupa angket kepada para ahli.ahli perangkat keras dan komunikasi untuk menguji kelayakan, bersama dengan pertanyaan umpan balik guru dan pertanyaan umpan balik siswa dengan pengujian individu, kelompok kecil, dan lapangan untukmenguji serapan. video kreatif kerajinan limbah tekstil sebagai Bahan pembelajaran dapat digunakan dalam pembelajaran kerajinan tangan dan bisnis. Jenis data yang diperoleh dari hasil penelitian adalah kualitatif kemudian dianalisis dengan menggunakan data kuantitatif, berupa data numerik dan berupa kata-kata untuk mengetahui kesesuaian produk.Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Mengembangkan video inovasi kerajinan dari limbah tekstil sektor kerajinan dan perdagangan yang dapat digunakan di tingkat SMA/MA sebagai bahan edukasi.2) Produk akhir mencapai kriteria sangat baik dengan rata-rata skor ahli materi 85% dan ahli media 90% 3) Rasio produk siswa pada tes individu dengan rasio 86,67 dengan kriteria sangat baik, pada kelompok kecil rasio sebesar 89 dengan kriteria sangat baik, sedangkanpada survei lapangan rasionya sebesar 92,85 dengan kriteria sangat baik .4) Memenuhi uji produk pendidikan dengan nilai 88 dengan kriteria sangat baik. Pengembangan bahan ajar berupa video kreasi kerajinan tangan dari limbah tekstil dapat dijadikan sebagai bahan ajar prakarya dan kewirausahaan.

Pengembangan Media Pembelajaran Pop Up Book Berbasis Aurora 3D Presentation Pada Mata Pelajaran IPS Peserta Didik Kelas VII di MTs Hidayatussalam Al – Munawaroh

2024-06-29T04:50:58+00:00

Abstrak- Penelitian pengembangan ini di latar belakangi oleh terbatasnya sumber belajar yang masih kurang bervariatif, sehingga ketertarikan peserta didik menurun dan semangat dalam melakukan pembelajaran juga kurang. Penelitian ini memiliki beberapa tujuan yaitu : (1) memaparkan proses dalam pengembangan buku pop-up berbasis aplikasi Aurora 3D Presentation sebagai media pembelajaran (2) untuk mendapatkan informasi lebih lanjut kelayakan dari media pembelajaran Pop Up Book Berbasis Aurora 3D Presentation, (3) untuk mendapatkan informasi mendalam terkait keefektifan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran Pop Up Book Berbasis Aurora 3D Presentation, (4) Untuk mendapatkan pemahaman tentang respons siswa terhadap metode pembelajaran menggunakan buku pop-up berbasis presentasi 3D Aurora. Penelitian ini merupakan studi dalam domain penelitian pengembangan, sering disebut sebagai Research and Development (R&D). Prosedur pengembangan yang dilakukan melibatkan model yang digunakan oleh Dick dan Carry yaitu pengembangan ADDIE. ADDIE merupakan singkatan analisis, perancangan, pengembangan, penerapan, dan evaluasi. Hasil validitas dari media pembelajaran berbasis Pop Up Book dengan Aurora 3D Presentation telah dikonfirmasi melalui peninjauan oleh ahli dan pengguna. Hasil tinjauan ahli materi mendapat penilaian "valid" dengan nilai 3, sementara penilaian dari ahli media adalah "cukup praktis" dengan nilai 3,21 yang di nyatakan “cukup praktis”. Adapun pendapat atau respon siswa mengenai keefektifan media pembelajaran Pop Up Book berbasis aurora 3D presentation rata-rata nilai berdasarkan uji coba kelompok kecil dari tiap komponen peniaian sebesar 3,265 sehingga media pembelajaran Pop Up Book berbasis aurora 3D presentation dinyatakan “Sangat Menarik”. Pembaruan penelitian penulis dengan penelitian terdahulu yaitu terletak pada penggunaan aplikasi untuk mengembangkan media pembelajaranya.

Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Komik Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Materi Ketenagakerjaan Kelas XI MA Subulussalam Sriwangi

2024-06-29T05:04:52+00:00

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan produk berupa LKPD berbasis komik yang di buat mampu meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurang meningkatnya motivas belajar siswa pada mata pelajarab ekonomi di MA Subulussalam Sriwangi karena masih menggunakan LKPD dengan versi lama. Produk yang dihasilkan berupa LKPD berbasis komik yang dapat digunakan untuk membantu proses pembelajaran. Produk dikembangkan menggunakan pendekatan R & D (Research and Development) dengan model ADDIE. Teknik pengumpulan data yaitu menggunakan angket. Subjek penelitian ini terdiri dari 20 peserta didik. Hasil dari penelitian ini adalah LKPD berbasis komik yang telah dikembangkan dan telah memenuhi kriteria sebagaimana mestinya. Hasil pengembangan aplikasi dilakukan dalam beberapa tahap yaitu Analisis, Desain, Pengembangan, Implementasi, dan Evaluasi. Hasil validasi atas aplikasi diperoleh dari para validator ahli yang terdiri dari ahli materi, ahli media dan respon pendidik selain itu penilaian hasil implementasi sistem oleh peserta didik. Hasil skor presentase yang diperoleh yaitu dari validasi ahli media (75 %), hasil validasi ahli materi (77,5%), hasil validasi respon pendidik (100 %) dan hasil implementasi aplikasi oleh peserta didik (89%). Dari penilaian di atas memenuhi kriteria sangat layak. Serta memperoleh hasil peningkatan motivasi belajar sebesar (85%). Hal ini menunjukan bahwa pengembangan LKPD berbasis komik dikatakan sangat layak untuk di terapkan serta mampu meningkatkan motivasi belajar peserta didik.

Pengembangan Media Pembelajaran IPS Berbasis Web Based Training Untuk Meningkatkan Kualitas Belajar Siswa Kelas VII SMP Pangudi Luhur Sukaraja

2024-06-29T05:14:12+00:00

Keterbatasan media pembelajaran yang tersedia membuat siswa memerlukan pemahaman terhadap materi yang sedang dipelajarinya. Media pembelajaran berbasis situs dapat dimanfaatkan untuk menjadikan pengalaman yang berkembang menjadi sangat menarik dan sesuai dengan hakikat pembelajaran. Media pembelajaran cerdas elektronik merupakan pengenalan materi pembelajaran melalui web yang dapat diperhatikan kapanpun dan dimanapun. Bagian-bagian yang terdapat dalam media pembelajaran intuitif online adalah bagian penglihatan dan suara, misalnya teks, gambar, suara, video dan keaktifan yang dapat direncanakan secara cerdas. Maksud dari pengujian ini adalah untuk membangun hakikat pembelajaran pada ujian sosial kelas VII materi “latihan manusia dalam menyikapi kebutuhan”. pembelajaran cerdas yang diciptakan berdasarkan standar legitimasi, kelayakan, dan kewajaran. Teknik yang digunakan dalam pembuatan media pembelajaran cerdas adalah strategi kerja inovatif dengan menggunakan model pengembangan ADDIE yang mempunyai 5 tahapan yaitu pengujian, perencanaan, pengembangan, pelaksanaan dan penilaian. Berdasarkan hasil pengujian, ahli media mendapat klasifikasi sesuai dengan normal umum 80%, sedangkan ahli materi mendapat klasifikasi sesuai dengan normal umum 80%. Dilihat dari hasil reaksi guru mendapat kelas sangat cocok dengan rata-rata 86%, hasil penyisihan pertemuan kecil mendapat klasifikasi sangat baik dengan ratarata 87%, sedangkan hasil penyisihan pertemuan besar mendapat kelas sangat layak dengan rata-rata level 84%. Jadi media pembelajaran ujian sosial berbasis situs ini berdampak dan bekerja pada sifat maju di kalangan siswa dan pendidik seiring dengan terciptanya inovasi.